April 2010

Membangun Mindset Menabung dari sekolah




















Kebiasaan menabung sudah sejak dulu disosialisasikan oleh pemerintah. Hal ini pun disosialisasikan mulai dari anak anak TK sampai orangtua. Karena dengan menabung berarti kita sudah mempunyai cadangan dana untuk masa depan, selain itu juga untuk membiasakan diri hidup sederhana dan terhindar dari hidup boros. Di sisi lain, dengan semakin banyaknya penabung maka pihak bank semakin banyak pula dana yang akan mereka putar. Sehingga keuntungan yang diperoleh pihak bank bisa lebih banyak.

Akan tetapi slogan menabung dari kecil menurut saya kurang mendapat suport dari pihak bank itu sendiri. Dan hanya menyediakan tabungan pelajar, yang tentunya cara menabung dan bertransaksi tidak jauh berbeda dengan tabungan buat orang pada umumnya. Padahal antara orang dewasa dan anak-anak banyak terdapat perbedaan. Sehingga minat anak-anak pada umumya sangat rendah untuk menabung di Bank, dikarenakan mereka harus jalan ke bank, mengisi formulir ini itu dan tanda tangan maupun prosedur menabung lainya. Pada saat saya SD hanya ada 2 anak saja yang menabung di Bank dari jumlah murid sebanyak 44 anak, pada saat SMP dari satu kelas berjumlah 33 orang hanya sekitar 8 orang saja yang menabung, saat SMA dari jumlah 33 siswa hanya sekitar 10 orang yang menabung di Bank, dan untuk saat saya kuliah memang sebagian besar hampir 100 % menabung di Bank, itupun karena tuntutan sekolah atau universitas yang mewajibkan mahasiswanya punya rekening di Bank.

Jika dilihat lebih jauh, setiap sekolah memang mengadakan tabungan pelajar namun pengelolaan sepenuhnya berada di pihak sekolah. Contohnya saya sendiri, sejak dari SD sampai SMA sudah ada tabungan sekolah, dimulai dari perbulan yang 1.000 pada saat SD, sampai setiap minggu minimal 5000 pada saat SMA. Jika dilihat dari nilainya memang kecil, akan tetapi dengan jumlah murid yang banyak tidak menutup kemungkinan dana yang bisa di ambil juga besar setiap bulanya dan yang terpenting adalah terbangunya sikap menabung sejak dini, terutama menabung di Bank.

Untuk itu pihak bank syariah bisa mengambil kesempatan ini sebagai salah satu social corporate responsibility kepada masyarakat melalui pembinaan menabung sejak dini dengan bekerjasama bersama pihak sekolah. Program yang dijalankan dapat berupa tabungan pelajar dimana pelajar tersebut tidak perlu pergi ke Bank untuk menabung akan tetapi cukup menabung di sekolah dengan minimum nominal yang tidak terlalu besar per bulanya misal Rp. 5000,- dana yang ada nantinya akan diserahkan ke bank melalui sekolah. Nah, biar image nabung di bank ada di sistem ini maka setiap siswa yang nabung nantinya akan diberikan account bank beserta bukunya, prosedur-prosedurnya pun sebisa mungkin disamakan dengan prosedur menabung di bank biasa. Sekali lagi yang membedakan adalah tempat menabungnya, jika menabung di bank biasanya harus pergi ke bank dulu, untuk sistem ini pelajar tidak perlu jauh-jauh ke bank namun cukup di sekolah.

Mungkin prosedur menabung di Bank tidak bisa langsung diterapkan di sekolah, terutama sekolah dasar. Dibutuhkan penyesuain secara bertahap untuk mensosialisasikan cara menabung di Bank, nah untuk SD mungkin ada beberapa prosedur yang perlu dihilangkan dengan tujuan menarik siswa untuk lebih intens menabung. Seperti harus mengisi formulir dan sebagainya, yang biasanya mengisi no rekening dan lain-lain, untuk siswa SD mungkin hanya di buat untuk mengisi nominal saja di dalam formulir. Nah untuk SMP dan SMA prosedur menabung mungkin sudah bisa diterapkan seperti prosedur menabung pada umumya.

Yang terpenting dari adanya program ini adalah pembangunan mindset untuk menabung di Bank sejak dini, bukan hanya suatu himbauan belaka yang belum tentu didengar. Tetapi adanya praktek langsung di lapangan.


Bangsa yang Membangun Sejarah Bangsa dengan Kearsipan







gambar 1:

Sudah kita ketahui dari dahulu kita bersinggungan dengan Bangsa Belanda sudah lebih dari 3 abad lamanya. Terlepas dari maksud dan tujuan dari bangsa Belanda ke Indonesia,banyak gagasan-gagasan Bangsa Belanda yang diterapkan di Indonesia mulai dari awal mereka masuk sampai sekarang yang perlu kita kembangkan dan contoh. Salah satunya adalah ilmu hukum, baik pidana maupun perdata. Seperti yang ada sekarang hukum di Indonesia sekarang masih banyak yang mengadopsi hukum yang dibuat oleh Belanda pada masa-masa pendudukanya di Indonesia, terutama hukum perdata yang sampai sekarang masih dikenal dengan KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie).

gambar 2:

Banyak orang tidak tahu bahwa salah satu peninggalan belanda yang paling penting adalah gagasanya mengenai kebijakan pengarsipan dokumen-dokumen penting yang mereka miliki. Sampai saat ini di Arsip Nasional Republik Indonesia masih bisa kita temukan arsip-arsip dari Arsip-arsip Pemerintahan VOC, (1602) 1610 - 1800 (1811) dan Arsip Hindia Belanda, (1811) 1816 - 1942 sampai saat ini dokumen-dokumen tersebut masih tersimpan rapi di gedung Arsip Nasional. Disadari atau tidak ilmu tentang kearsipan bangsa Belanda memang bagus, sehingga hal ini mempunyai kontribusi mengenai kebijakan Belanda baik secara langsung maupun tidak langsung di mana pemerintah Hindia Belanda pada saat itu masih kuat lebih dari 300 tahun di Nusantara. Dilihat dari kata arsip sendiri dapat disimpulkan bahwa sejarah arsip diperkenalkan oleh bangsa Belanda ke Indonesia, karena arsip merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yaitu archief yang yang pada gilirannya diserap dari bahasa Perancis archives dan diucapkan sebagai /ʔɑr'ʃiv/. Pengucapan dan cara penulisan dalam bahasa Indonesia ini nampaknya berasal dari pelafalan bahasa Perancis ini. Pada awalnya kata ini berasal dari bahasa Yunani αρχεία arkheia, bentuk jamak dari αρχείον arkheion, "balai kota".

TNI pun mengakui kalau Bekas penjajah bangsa kita, Belanda terkenal sebagai bangsa yang menghargai sejarahnya. Tradisi menulis laporan perjalanan dan pendokumentasian semua arsip membuat negara ini menjadi tempat tujuan utama para sejarawan dunia dalam menggali sejarah Belanda dan sejumlah negara bekas jajahannya. Tak terkecuali pembinaan sejarah militernya yang dikelola oleh Nederlands Instituut voor Militarie Historie (NIHM) semacam Pusat Sejarah dan Tradisi TNI di Indonesia.

Ada sebuah ungkapan menarik di lingkungan Koninklijk Legere atau Angkatan Bersenjata Belanda yaitu “Pengetahuan membuahkan kekuatan, namun Karakter membuahkan lebih dari sekedar kekuatan”. Ungkapan ini dipahami betul oleh militer Belanda dengan menugaskan NIHM sebagai pusat pendokumentasian, penyajian dan pengkajian sejarah militer bahkan diproyeksikan sebagai bahan masukan untuk kepentingan penyusunan setiap kebijakan yang dikeluarkan angkatan bersenjata. Pembinaan sejarah militer negara tersebut benar-benar diarahkan untuk memahami identitas serta menumbuhkan karakter personel militer dan kebanggaan masyarakat terhadap angkatan bersenjata, negara dan bangsanya.

gambar 3:

Sampai sekarang Negara Belanda merupakan salah satu negara yang diakui mengenai sistem kearsipanya, dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Tidak hanya dokumen-dokumen negara saja yang diarsipkan, namun dokumen peninggalan-peninggalan budaya juga banyak yang di arsipkan. Bahkan banyak peninggalan-peninggalan budaya bali yang berupa gulungan-gulungan mengenai bahasa bali yang disimpan baik di museum Belanda. Selain dokumen-dokumen berupa kertas atau bentuk lainya, patung juga menjadi salah satu arsip yang disimpan di museum belanda yaitu patung Ken Dedes yang berasal dari kerajaan Singosari.


Dari inovasi bangsa belanda tersebut, mereka banyak memperoleh manfaat yang memberikan banyak keuntungan bagi bangsa dan negaranya. Contohnya belanda merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak DAM, Gorong-gorong dan kanal-kanal yangbaik untuk saluran pembuangan atau untuk tempat kabel dan sebagainya. Nah yang menarik adalah disini, jika seseorang yang awam akan pentingnya arsip mungkin dokumen-dokumen pembuatan dam maupun gorong-gorong tersebut tidak akan disimpan secara baik dan rapi dan alhasil arsip struktur dam dan gorong-gorong tersebut hilang, namun bangsa Belanda rupanya sudah menyadari dari awal bahwa arsip adalah salah satu hal yang penting. Oleh karena itu mereka menyimpanya baik-baik dan hasilnya pun dapat diperoleh yaitu pada saat ingin merenovasi atau memperbaiki DAM maupun gorong-gorong yang rusak mereka dengan mudah bisa memperbaikinya karena reverensi mengenai struktur bangunan dan jaringan ada.

gambar 4:

Berbeda dengan bangsa Indonesia yang masih kurang menyadari betapa pentingnya arsip sehingga arsip-arsip penting mengenai bangunan penting di Indonesia sudah banyak yang hilang, contohnya adalah arsip mengenai struktur bangunan / bestek jembatan Ampera yang sampai sekarang tidak diketahui arahnya. Sehingga yang kita peroleh adalah kesulitan untuk memperbaiki jembatan Ampera yang dahulunya bisa membuka dan menutup apabila ada kapal yang mau melewati jembatan tersebut namun sekarang hanya menjadi jembatan statis. Padahal biaya yang digunakan untuk membangun jembata tersebut tidak sedikit dan sekarang jika kita ingin membuat yang baru pasti akan memakan biaya yang sangat besar, dan untuk memperbaiki pasti dibutuhkan referensi untuk memperbaiki berupa bestek bangunan tersebut. inilah inovasi dari bangsa belanda yang perlu k

ita pelajari secara mendalam, sehingga hal-hal yang kelihatan sepele ini tidak terulang dikemudian hari apalagi ini juga demi kepentingan bangsa dan negara.

Contoh lainya adalah mengenai blueprint pembuatan gorong-gorong di kota Malang yang di bangun pada masa pendudukan Belanda sampai sekarang masih tidak jelas keberadaanya, padahal blueprint tersebut sangat diperlukan untuk mengetahui jaringan gorong-gorong tersebut. Sehingga sampai sekarang pembenahan kembali gorong-gorong belum terlaksana.

Untuk memberikan gambaran betapa pentingnya arsip, telah lahir berbagai ungkapan sebagai pengejawantahan makna sebuah arsip. Diantaranya adalah arsip merupakan simpul pemersatu bangsa ; pemerintah tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, petani tanpa benih, tukang tanpa alat ; Arsip adalah saksi bisu, tak terpisahkan, handal dan abadi yang memberikan kesaksian tentang keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan dan kejayaan suatu bangsa.

Ada juga ungkapan dunia tanpa arsip sama dengan dunia tanpa ingatan, tanpa kebudayaan, tanpa hak-hak yang sah, tanpa pengertian akan akar sejarah, tanpa ilmu serta tanpa identitas kolektif. hendaknya sesuatu yang baik dan bermanfaat kita dalami dan pelajari, seperti ilmu kearsipan yang sudah terbukti mempunyai kontribusi besar dalam pembangunan karakter dan pribadi suatu bangsa termasuk bangsa Belanda.

gambar 5:








SUMBER TULISAN:

G. L. Balk,F., van Dijk & Diederick J. Kortlang, Archives of The Dutch East India Company and The Local Institution in Batavia,Brill academic Publisher.

http://www.wacananusantara.org/2/509/candi-kidal

http://umum.kompasiana.com/2010/03/25/air-ancaman-dan-sahabat-orang-di-belanda/

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/17394/lihat/kategori/77/Info-Haji

http://darosah.blogspot.com/2009/11/pentingnya-arsip-sebagai-bukti-sejarah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsip

http://www.anri.go.id/web/index.php?m=khazanah_arsip_statis&s=0


sumber gambar:
gambar 1 : http://en.wikipedia.org/wiki/Flood_control_in_the_Netherlands
gambar 2 : www.nyse.com/events/1237371838458.html
gambar 3 : http://en.wikipedia.org/wiki/Flood_control_in_the_Netherlands
gambar 4 : blog.unsri.ac.id
gambar 5 : kotatua.blogspot.com

Postingan Lebih Baru Postingan Lama