Pentingnya Ujian Nasional






















Ujian Nasional

Meski sebagian masyarakat tidak setuju dengan adanya UN ini, namun menurut saya UN malah salah satu bagian penting dari proses pendewasaan pendidikan di Indonesia. Bukan hanya dari segi pendidikan saja namun dari segi mental dan psikologi. Memang harus diakui kendala menghadapi UN yang digembor-gemborkan adalah masalah infrastuktur dan tetekbengeknya, namun ini hanya sebagian kecil faktor saja kalau menurut saya. Dan ada juga yang bilang masalah biaya atau dana, ini juga menurut saya hanya faktor yang kesekian kalinya.
Saya yang juga pernah mengalami UN ini merasakan bagaiman Un itu sebenarnya, dan sejauh yang saya ketahui hal ini harusnya jangan di tolak atau di hapuskan. Karena UN akan mengajarkan kita untuk mulai sadar akan pentingnya suatu standardisasi, lihat saja sekarang betapa pentingya ISO, banyak perusahaan yang berlomba-lomba mengikuti ISO yang tujuanya agar sesuai standar, ada juga yang namanya TOEFL yang tidak lain merupakan standar kompetensi berbahasa inggris yang dipakai lebih dari 100 negara, SNI yang notabene merupakan produk standardisasi nasional, dan masih sangat banyak lagi hal-hal yang terkait dengan standardisasi. Jika dari sejak bangku sekolah mindset kita tidak di biasakan untuk sesuai standar yang berlaku maka sampai besar pun kita akan susah mengikuti standar-standar yang berlaku. So hasilnya seperti sekarang kita masih kurang dipercaya oleh dunia luar, bahkan masyarakat dalam negeri sendiri tidak percaya akan produknya sendiri. ???
Dilihat dari kemampuan siswa memang berbeda-beda, namun yang patut kita cermati adalah salah satu fenomena dimana banyak siswa yang dari kalangan menengah ke bawah justru nilai-nilai UN-nya fantastis dan menembus 10 besar nasional. Nah kalau kaya gini faktor biaya dan infrastruktur berpengaruh ga ya??. Bisa kita artikan sendiri kan. Ya contohnya adalah hasil UN seorang siswa dari gresik yang bisa menjadi no 1 jatim, dengan rata2 di atas 9,5.

Dan salah satu pentingnya Un adalah bisa menjaga kualitas sekolah satu dengan yang lainya. Kok bisa?? Nah dengan UN pihak sekolah tidak bisa seenaknya sendiri memberikan nilai kepada muridnya. Karena semua penilaian dari pusat. Sehingga nilai UN 8 di sekolah A bisa sama kualitasnya dengan nilai 8 di sekolah b. Beda dengan universitas-universitas yang ada di Indonesia sekarang yang bisa memberikan nilai seenaknya kepada mahasiswanya, karena tidak ada ujian nasional di sini. IPK 3,00 di Universitas Indonesia akan berbeda nilainya dengan IPK 3,00 di Universitas swasta lainya. Bahkan ada yang jarang masuk asal bayar kuliah bisa lulus, inilah yang patut diwaspadai sedari bangku sekolah.
Dari pengalaman yang saya peroleh, kebanyakan teman-teman saya yang tidak lulus memang mereka kurang dalam mempersiapkan materi UN mereka cenderung menyerah duluan daripada belajar. Bahkan banyak yang sudah diikutkan les privat namun mereka mangkir dari les, nah pas tidak lulus mereka menyalahkan beberapa pihak??? Hal seperti ini layaknya juga harus kita perhatikan. ada juga yang waktu ujian kondisi kesehatan tidak dalam kondisi yang terbaik, nah kalau masalah presentase mungkin kecil.
Peran guru dan orangtua sangat penting disini, guru sebagai salah satu sumber ilmu muridnya hendaknya mempunyai strategi dalam menghadapi UN dan meningkatkan pengetahuan muridnya. Dan alhamdulillahnya guru-guru SMA saya sudah melakukanya dan hasilnnya pun bisa dilihat angkatan kami lulus 100% dengan kondisi UN pada saat itu bisa dikatakan kalau di kota saya penjagaan dan pengawasan sudah sangat ketat.
Saya malah kaget dengan kondisi yang terjadi di daerah JABOTABEK ketika banyak teman kuliah saya yang mengatakan kalau UN disini sudah seperti mainan saja, tanpa perlu berpikir banyak jawaban yang diterima baik dari bocoran dan yang membuat saya heran pengawas pun memberikan bocoran???. Sehingga banyak dari adik kelas teman-teman saya yang setelah mendengar hal tersebut menyepelekan UN karena mereka berpikir kalau akan mendapatkan bocoran seperti yang kakak kelas mereka terima. Dan kenyataanya mereka tidak dapat, so hasilnya bisa kita lihat kekecewaan, ketidak lulusan sampai ada yang pingsan, saya tidak tahu apa yang dipikirkan oleh orang luar negeri yang melihat situasi ini. Masak baru menghadapi UN udah nyerah semua, bagaimana menghadapai Ujian hidup nantinya?? Apalagi dengan adanya pasar bebas. SDM tidak sesuai standar bisa-bisa hanya menjadi penonton orang-orang yang sukses.
Meski saya belum sukses, saya juga tidak ingin adik-adik saya menjadi orang yang manja dan mental yang lemah. Banyak tokoh dunia juga mengatakan semakin banyak ujian yang dia lalui semakin besar jiwa dan mentalnya. Lihat saja di Jepang, di Jerman dan banyak degara lainya, ujian dalam hal edukasi tidak cukup sekali. Kenapa kita yang ingin menyaingi mereka malah ga ingin membentuk jiwa dan mental yang kuat.
Namun pemerintah juga harus komitmen dengan tujuan UN yang akan dijadikan sebagai salah satu sarana dalam memeratakan pendidikan. Kalau sudah begini kan keliatan mana daerah yang harus diprioritaskan dan dimajukan. Jadi tahun depan UN akan lebih berkualitas dengan output yang bisa diharapkan.

Posting Lebih Baru Posting Lama

3 Responses to “Pentingnya Ujian Nasional”